Aktiva tetap dicatat sebesar pengorbanan sumber ekonomi yang dilakukan
perusahaan untuk memperoleh aktiva, sampai dengan aktiva tersebut siap
digunakan. Oleh karena aktiva tetap yang diperoleh, memiliki manfaat lebih dari
satu periode akuntansi, dan semakin lama kemampuan potensial aktiva tersebut
menjadi berkurang, maka kos aktiva tetap harus dialokasikan secara sistematik
dan rasional.
Hal ini juga berhubungan dengan matching concept , yang menekankan pada proses penentuan laba
perusahaan secara wajar, maksudnya, untuk menentukan laba atau rugi usaha,
perlu dipertemukan antara semua pendapatan yang dihasilkan selama periode
tertentu dengan biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan pendapatan tersebut.
Baik secara langsung maupun tidak langsung, kos aktiva tetap harus
dialokasikan ke periode-periode yang menerima manfaat aktiva tersebut. Proses
alokasi ini, dinamakan depresiasi; kos aktiva tetap, yang umur manfaatnya
terbatas harus di depresiasikan. Secara fisik ketinggalan jaman dan keusangan
dari operasi merupakan elemen yang penting yang sebagai penyebab perlu
dilakukannya depresiasi.
Depresiasi
adalah proses alokasi kos aktiva tetap menjadi biaya yang dilakukan secara
sistematik dan rasional pada periode-periode yang menikmati manfaat dari
pemanfaatan aktiva tetap tersebut. Depresiasi bukan merupakan penilaian, tetapi
alat untuk , mengalokasikan kos.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam membebankan kos aktiva kepada
pendapatan ( sebagai depresiasi ) :
1.
Kos aktiva didepresiasikan ( Depreciable Cost For Asset
).
2.
Taksiran manfaat aktiva tetap.
3.
Metode yang sesuai dengan aktiva tetap tertentu.
1. Kos aktiva didepresiasikan ( Depreciable
Cost For Asset ).
Nilai ini
diperoleh dengan mengurangkan kos awal ( original
cost ) dengan nilai residu ( residual
value ) atau nilai penghentian ( disposal value ). Taksiran nilai residu,
yaitu taksiran nilai aktiva tetap yang dapat diperoleh kembali, pada akhir umur
ekonomis aktiva tersebut. Sebagai ilustrasi, jika suatu aktiva memiliki kos Rp
2.000.000 dan nilai residu Rp 200.000, maka kos aktiva didepresiasikan adalah :
Kos
awal Rp
2.000.000
Nilai
residu Rp
200.000
Kos
aktiva didepresiasikan Rp
1.800.000
2. Taksiran manfaat ekonomis aktiva tetap
Taksiran manfaat
aktiva tetap yang dianggap masih dapat memberikan manfaat. Taksiran ini
digunakan sebagai dasar alokasi kos aktiva tetap. Tasiran manfaat ekonomis
aktiva tetap dapat ditentukan berdasarkan : taksiran umur manfaat ( bulan, tahun
), output yang dihasilkan ( unit produksi ), kuantifikasi jasa ( jam, kilometer
), dan lain-lain.
3. Metode depresiasi
Penentuan beban
depresiasi tergantung pada pemilihan metode depresiasi yang tepat. Metode
depresiasi yang sering digunakan adalah metode yang pehitungannya sistematik dan rasional. Metode-metode depresiasi diklasifikasikan sebagai berikut
:
A.
Metode-metode depresiasi yang berdasarkan waktu :
1.
Metode pembebanan sama.
Metode garis lurus.
2.
Metode pembebanan menurun.
a.
Metode jumlah angka tahun
b.
Metode penurunan ganda
B.
Metode-metode depresiasi berdasarkan kegiatan ( activity method ) :
1.
Metode unit output.
2.
Metode unit jasa.
C.
Metode-metode depresiasi khusus
1.
Metode persediaan.
2.
Metode penggantian dan penempatan.
3.
Metode grup dan umur komposit.
4.
Metode nilai tunai.
Bagikan :
0 komentar:
Posting Komentar