A. Pengertian
Secara sederhana
komputer dapat diartikan sebagai seperangkat alat elektronik yang dapat dipakai
untuk memproses data/fakta. Pemrosesan data secara elektronik tersebut sering
disebut dengan PDE (Pemrosesan Data Elektronik) atau EDP (Electronic Data Processing).
Dalam PDE yang
sering terjadi adalah proses pemasukkan masukan, penyimpanan, pengolahan yang
mencakup kalkulasi, klasifikasi, dan manipulasi data/fakta, penampilan dan
pengendalian. Karena yang diolah/diproses adalah data/fakta, tentu data/fakta
tersebut harus berbentuk sesuatu yang dapat dimengerti oleh komputer.
B. Unsur-unsur PDE
Unsur-unsur yang
mendukung adanya PDE, selain perangkat alat elektronik, jadi harus ada data
yang akan diolah. Untuk mengolah data menjadi informasi diperlu prosedur-prosedur
yang disebut program.
Perangkat alat
elektronik tersebut sering disebut dengan istilah perangkat keras (hardware),
yang dapat berupa layar monitor, printer, mesin CPU, disket, scan plotter,
modem, dan sebagainya.
Prosedur-prosedur
atau program yang digunakan untuk mengolah data disebut perangkat lunak
(software).
Terdapat bermacam-macam program
menurut jenis pemakaiannnya :
- Sistem Operasi
- Yaitu program yang dibuat untuk melakukan dasar-dasar operasi komputer. Contoh program system operasi ini adalah DOS, UNIX, AS/400, dan sebagainya. Program Paket
- Yaitu suatu program yang dibuat oleh software house yang dimaksudkan untuk memudahkan para pemakai dalam melakukan suatu pekerjaan. Contoh program ini adalah: WS, WP, Windows, MS Word, Lotus, Excell, Dbase, Foxbase, Power Point, dan sebagainya.
- Program Aplikasi
- Yaitu suatu prosedur yang dibuat oleh pemrogram untuk mengolah suatu data dalam aplikasi khusus. Contoh program ini adalah: program sistem penggajian, program sistem kepegawaian, dan sebagainya.
Dari unsur-unsur
yang mendukung adanya PDE, unsure manusia (brainware) adalah unsure yang
penting, karena tanpa adanya manusia, perangkat keras maupun perangkat lunak
yang canggih pun tidak ada gunanya.
Berdasarkan tugasnya, brainware
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Sistem Analis
Yaitu orang yang membantu pihak
manajer dalam menganalisis system yang berkaitan dengan komputerisasi yang
dikembangkan oleh perusahaan/organisasi sesuai dengan kebutuhan manajemen.
- Pemrogram
Yaitu orang yang bertugas
menyusun prosedur-prosedur suatu system aplikasi berdasarkan hasil analisis
sistem analis.
- Operator
Yaitu orang yang bertugas
mengoperasikan komputer.
C. Organisasi PDE
Pengolahan data
biasanya mempunyai pola-pola yang harus dimengerti oleh pemeriksa, yaitu:
Pengolahan Data Secara
Sentralisasi
Pengolahan ini biasanya
melibatkan sebuah komputer besar (mainframe) sebagai host computer dan
dumb-dumb terminal. Database dan programprogram hanya berada pada komputer
besar, sehingga terminal-terminal tidak dapat memproses data sendiri.
Pemutakhiran data biasanya secara online.
- Pengolahan Data Secara Desentralisasi
- Pengolahan ini membagi proses kepada sentral-sentral lain yang lebih kecil kemudian secara berkala dilakukan pemutakhiran data pada pusat dari jarak jauh (remote job entry). Pengolahan Data Terdistribusi
- Pengolahan ini menghubungkan terminal-terminal dengan sebuah computer besar. Database ada pada computer besar, tetapi suatu saat dapat dengan mudah diambil melalui terminal dan diproses di terminal. Pengolahan cara ini lazimnya berbentuk jaringan dalam area lokal (Lokal Area Network), atau jaringan dalam area yang luas (Wide Area Network).
D. Pengendalian Intern
Menurut SPAP
dalam SA Seksi 314.4 No.05-09 pengendalian intern atas pengelolaan komputer
yang dapat membantu pencapaian tujuan pengendalian intern secara keseluruhan,
mencakup baik prosedur manual maupun prosedur yang didesain dalam program
komputer.
Untuk mempermudah
evaluasi atas pengendalian intern, maka pengendalian intern dalam lingkungan
EDP dikelompokkan sebagai berikut:
a.
Pengendalian umum:
1.
Pengendalian organisasi
2.
Pengendalian administratif
3.
Pengendalian pengembangan dan pemeliharaan system
4.
Pengendalian hardware dan software
5.
Pengendalian dokumentasi
6.
Pengendalian keamanan
b.
Pengendalian aplikasi:
1.
Pengendalian input
2.
Pengendalian pemrosesan
3.
Pengendalian output
E. Konsep-Konsep Pemeriksaan PDE
Pemeriksaan PDE
bertujuan untuk memberikan opini (pernyataan) terhadap system informasi yang
terkomputerisasi. Disini pemeriksa harus menilai apakah sumber daya telah
digunakan secara efisien dan ekonomis, semua kekayaan aktiva dilindungi dengan
baik, terjamin integritasnya serta terdapat pengendalian intern yang memadai.
Dengan kata lain pemeriksa harus dapat menyatakan apakah system informasi yang
terkomputerisasi telah terselenggara dengan efektif dan efisien.
Dalam
melaksanakan EDP audit, seorang auditor dapat memutuskan apakah ia akan
menggunakan computer atau tidak. Ada tiga metode yang sering digunakan:
1.
Audit Around The Computer
Dalam metode ini audit dilakukan jika dokumen
sumber tersedia dalam bahasa non mesin,
dokumen-dokumen disimpan dengan
cara memungkinkan pengalokasiannya untuk tujuan auditing, outputnya
memuat detail yang memadai, yang memungkinkan auditor menelusuri suatu
transaksi dari dokumen sumber ke output atau sebaliknya.
2.
Audit Through The Computer
Dalam metode ini auditing melalui
computer lebih ditekankan pada pengujian system komputer daripada pengujian
output komputer. Auditor menguji dan menilai efektifitas prosedur pengendalian
operasi dan program computer serta ketepatan proses di dalam computer. Hal ini
dilakukan dengan menelaah dan mengesahkan sumber transaksi dan langsung menguji
program logika serta program pengendalian computer.
3.
Audit With The Computer
Dalam metode ini audit dilakukan
dengan menggunakan computer dan softaware untuk mengotomatiskan prosedur
pelaksanaan audit.
Dalam melakukan
pemeriksaan PDE, pemeriksa harus melakukan tahapan-tahapan prosedur sebagai
berikut:
1.
Perencanaan pemeriksaan.
2.
Peninjauan pendahuluan (preliminary review)
3.
Analisis aplikasi
4.
Penilaian pengendalian intern
5.
Pelaporan
Ada beberapa
teknik yang dapat dilakukan dalam melakukan pemeriksaan EDP, antara lain
adalah:
1.
Pengujian dengan Data Simulasi
2.
Pemanfaatan Fasilitas Pengujian Secara Terpadu
3.
Simulasi Paralel
4.
Pemasangan Modul/Program Pemeriksaan
5.
Pemakaian Perangkat Lunak Khusus untuk Pemeriksaan
6.
Metode Tracing
7.
Metode Pemetaan (Maping)
F. Kecurangan Dalam Organisasi PDE
Kecurangan
computer adalah kecurangan yang berkaitan dengan segala kegiatan dengan
computer, yang meliputi manipulasi data dan program serta perangkat keras.
Manipulasi data dan program dapat berupa pengrusakkan, sabotase, penyadapan,
penyisipan (penambahan), pengubahan, penghapusan dan pemalsuan. Sedangkan
kejahatan terhadap perangkat keras lebih banyak pada pengrusakkan dan
pemalsuan. Untuk mendeteksi adanya suatu kecurangan, pemeriksa wajib mengetahui
kemungkinan terjadinya suatu kecurangan siapa yang mungkin melakukannya dan
gejala-gejalanya. Tindakan berjaga-jaga untuk mencegah terjadinya suatu
kecurangan dapat dilaksanakan jika hal-hal diatas telah diketahui. Jika gejala
telah diketahui pemeriksa dapat merancang program pemeriksaan dan menelusuri
semua gejala kecurangan yang diamati.
Bagikan :
0 komentar:
Posting Komentar