Suatu perusahaan dikatakan menggunakan “Financial Leverage” jika ia menggunakan sebagian dari aktivanya dengan sekuritas pembayaran bunga, misalnya hutang pada bank, menerbitkan obligasi atau saham preferen. Perubahan EBIT (Earning Before Interest and Tax) akan mengakibatkan perubahan EPS (Earning per Share). Financial Leverage digunakan untuk mengukur tingkat kepekaan antara EPS terhadap perubahan EBIT perusahaan.
Pada operating leverage, penggunaan aktiva dengan biaya tetap adalah untuk mengetahui kepekaan EBIT terhadap perubahan penjualan perusahaan. Semakin besar perubahan EBIT perusahaan, maka akan berpengaruh pada fluktuasi EPS. Maka perusahaan menganalisa berbagai alternative yang dapat dilaksanakan untuk memperbesar pendapatan bagi pemilik modal.
Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan
Saham biasa adalah saham yang pembayarannya tidak pasti, dimana jumlah dan devidennya tidak tetap, dan pemilik saham biasa memiliki hak suara dalam RUPS.
Saham preferen adalah saham yang pembayarannya dilakukan terlebih dahulu dalam pembagian deviden, jumlahnya tetap dan telah dinyatakan sebelumnya. Namun pemilik saham preferen tidak memiliki hak suara dalam RUPS.
Untuk dapat menentukan income effect dari berbagai pertimbangan (alternative) perlu diketahui tingkat EBIT yang dapat menghasilkan EPS yang sama besar. Tingkat EBIT yang menghasilkan EPS yang sama besarnya pada berbagai perimbangan pembelanjaan (financial mix) dinamakan Indifference Point atau Break Event Point dalam financial leverage.
Bagikan :
0 komentar:
Posting Komentar