Arsip Blog

Pengertian Item List Pada MYOB


Item list adalah kumpulan beberapa item yang nantinya akan diisikan pada saat membuat faktur baik di Sales maupun di Purchases. Anda dapat membuat Item List dari menu:
     Menu Command Centre – Inventory – Item List, atau
     Menu utama – List – Items
Ada beberapa kategori (pengelompokkan) item yang ada di dalam MYOB, diantaranya:
1.        Item tersebut merupakan bagian dari Barang Dagang. Saat membuat item ini Anda harus mengaktifkan icon I Buy, I Sell dan I Inventory. Ciri item ini: a. Mempunyai harga pokok (cost) per unit
b.        Melekat pada account inventory
c.         Mempunyai satuan Qty (kuantitas)
2.        Item tersebut merupakan bagian dari Service (jasa) yang ditawarkan (dijual) pada customer. Item ini hanya dapat dijual saja dan tidak dapat dibeli. Saat membuat item ini Anda hanya mengaktifkan ikon I Sell This Item saja.
3.        Item tersebut merupakan bagian dari Perlengkapan/Beban Usaha. Jika item ini dibeli akan dimasukkan sebagai perlengkapan atau beban (expense) dan jika dijual biasanya dimasukkan ke kelompok Income atau Other Income. Aktifkan I Buy dan I Sell This Item saat membuat item jenis ini.

Berikut ini akan dijelaskan prosedur pengisian item list yang ada di dalam MYOB,
yaitu:

Persediaan Barang Dagang
Item Number  
:
Isikan kode barang (maksimal 30 karakter)
Name
:
Isikan nama barang (maksimal 30 karakter)
Qty On Hand
:
Menunjukkan stock (qty) sampai dengan sekarang.
Current Value
:
Menunjukkan nilai uang dari Qty yang ada sampai sekarang.
Average Cost  
:
Harga rata-rata per unit (Current value/Qty On Hand)
Inactive Item  
:
Jika diaktifkan maka tidak dapat digunakan untuk transaksi.
Copy From
:
Menyalin (menyamakan) beberapa default atas item tersebut
dengan item yang lain.

Aktifkan ketiga field I Buy, I Sell dan I Inventory lalu isikan beberapa linked account yang berhubungan dengan item tersebut. Setelah mengisikan form Profile, lalu geser ke tab form berikutnya untuk mengisikan informasi tentang pembelian (Buying Details) dan penjualan (Selling Details).

Last Purchase Price
:
Harga beli terakhir (otomatis diisi)
Buying Units of Measure
:
Satuan pembelian dalam ukuran terkecil (pcs)
Number of Item per Buying
Unit
:
Ukuran satuan terkecil ke ukuran Qty Item.
Tax Code When Bought
:
Kode pajak saat dibeli barang tersebut.
Minimum         Level    for
Restocking Alert
:
Minimum Qty yang ada di gudang untuk informasi peringatan saat barangnya sudah
mencapai sama/di bawah limit.
Primary Supplier to Reorder   :
Supplier pertama yang sering diminta order barang.
Supplier Item Number             :
Nomor (kode) barang dari supplier.
Default Reorder Quantity        :
Default setiap order pembelian berapa Qty-  nya.
Base Selling Price                    :
Isikan dasar perhitungan harga jual pada setiap customer.
Selling Unit of Measure           :
Isikan satuan terkecil dalam Qty penjualan.
Number of Item per Buying :
Unit
Isikan satuan unit untuk menghitung Qty-nya
Tax Code When Sold   :
Pilih jenis kode pajak saat dijual.
Inclusive/Exclusive                   :
Pilih harga yang ditetapkan di Base Selling Price di atas apakah sudah termasuk pajak (Inclusive) atau belum termasuk pajak (exclusive).
Calculate Sales Tax On            :
Pilih apakah PPN dihitung dari harga Base Selling Price atau dari Actual Selling Price (yang sebenarnya kita isi di dalam faktur invoice.
History            :
Otomotis diisikan oleh MYOB berdasarkan

rekap transaksi untuk mengetahui perbandingan setiap periodenya. 


Bagikan :




Berita Tekno Terbaru

Berita Tekno Terbaru
it-jurnal.com

review Film Terbaik

Cloud Service Provider

About Us -|- Contact Us- | -Disclaimer-| -Daftar ISI