PENYUSUNAN ANGGARAN KAS
Penyusunan anggaran ini mencakup
dua sektor yaitu :
1.
Sektor
Penerimaan Kas
Sektor penerimaan kas pada
umumnya berasal dari:
a.
Penjualan tunai barang jadi yang diproduksi
b.
Penagihan Piutang
c.
Penjualan Aktiva tetap
d. Penerimaan
lain-lain (Non Operating), seperti
misalnya penghasilan bunga, penghasilan sewa, penghasilan dividend, dan
sebagainya.
2.
Sektor
Pengeluaran Kas
Sektor
pengeluaran kas yang pada umumnya berupa pengeluaran untuk biaya-biaya, baik
biaya-biaya utama (operating), maupun biaya-biaya bukan utama (non Operating),
seperti misalnya :
a.
Pembelian tunai bahan mentah
b.
Pembayaran utang
c.
Pembayaran upah tenaga kerja langsung
d.
Pembayaran biaya pabrik tidak langsung
e.
Pembayaran biaya administrasi
f.
Pembayaran biaya penjualan
g.
Pembelian aktiva tetap
h. Pembayaran
lain-lain (non Opearting), seperti misalnya pembayaran biaya bunga, pembayaran
biaya sewa, dan sebagainya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN KAS
Faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menyusun anggaran kas adalah:
1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan kas, antara
lain:
a. Anggaran
penjualan, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuantitas)
barang yang akan dijual dari waktu-ke-waktu selama periode yang akan datang.
Semakin besar jumlah penjualan akan memperbesar penerimaan kas.
b. Keadaan
persaingan di pasar. Persaingan yang lebih keras akan memperkecil pula
penerimaan kas. Persaingan yang lebih lunak akan memungkinkan perusahaan
memperbesar pula penerimaan kas.
c. Posisi
perusahaan dalam persaingan cukup kuat akan memperbesar penerimaan syarat
pembayaran (term of payment) yang ditawarkan perusahaan.
d. Kebijaksanaan
perusahaan dalam penagihan piutang. Penagihan piutang yang lebih aktif akan
mempercepat penerimaan kas. Sedangkan sebaliknya, penagihan piutang yang kurang
aktif akan memperlambat penerimaan kas.
e. Budget
perubahan aktiva tetap, khususnya rencana tentang pengurangan (penjualan)
aktiva tetap.
f. Rencana-rencana
perusahaan tentang penerimaan-penerimaan kas dari sumber lainlain (Non
Operating), seperti misalnya penghasilan bunga, penghasilan sewa, penghasilan
dividen, dan sebagainya.
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Kas, antara
lain:
a. Budget
pembelian bahan mentah, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah
(kuntitas) bahan mentah yang akan dibeli dari waktu-ke-waktu selama periode
yang akan datang.
b. Keadaan
persaingan para supplier bahan mentah di pasar persaingan yang lebih keras akan
memperkecil pengeluaran kas.
c. Posisi
perusahaan terhadap pihak supplier bahan mentah. Bilamana posisi perusahaan
cukup kuat, maka perusahaan lebih dapat "memaksakan" pembelian secara
kredit, sehingga akan memperkecil pengeluaran kas.
d.
Syarat pembayaran (tenn of payment) yang ditawarkan
oleh supplier bahan mentah.
e. Budget
upah tenaga kerja langsung. Semakin besar upah tenaga kerja langsung yang akan
dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.
f. Budget
biaya pabrik tidak langsung. Semakin besar biaya pabrik tidak langsung yang
harus dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.
g. Budget
biaya administrasi. Semakin besar biaya administrasi yang harus dibayar, akan
semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.
h. Budget
perusahaan aktiva tetap, khususnya rencana tentang penambahan aktiva tetap.
Penambahan aktiva tetap memperbesar pengeluaran kas.
i.
Rencana-rencana perusahaan tentang
pengeluaran-pengeluaran kas untuk keperluan lain-lain (Non Operating), seperti
misalnya untuk biaya bunga, biaya sewa, dan sebagainya.
Bagikan :
0 komentar:
Posting Komentar