Arsip Blog

Contoh Perhitungan PPh Pasal 22


A.  PPh Pasal 22 Bea Cukai
Seorang importir pada awal tahun 2009 memasukkan barang ke wilayah pabean Indonesia dengan Cost sebesar US$ 80,000. Biaya angkut dari luar negeri ke pelabuhan tujuan sebesar   US$ 5,000 dan premi asuransi perjalanan yang dibayar dari luar negeri ke pelabuhan tujuan sebesar US$ 1,000. Bea Masuk yang dibebankan sebesar Rp 34.200.000 dan pungutan pabean lain yang rsemi sebesar Rp 16.000.000, kurs yang berlaku saat terjadinya import adalah US$ 1.00 = Rp 10.000. Hitunglah Pajak penghasilan Pasal 22 Bea Cukai, dalam kondisi baik importir memiliki API/APIS/APIT dan jika importir belum memiliki API/APIS/APIT ?

Perhitungan PPh Pasal 22 Bea Cukai
Kurs yang berlaku =Rp 10.000
Harga import US$ 80,000 x Rp 10.000
= Rp 800.000.000
Biaya Angkut US$ 5,000 x Rp 10.000
= Rp   50.000.000
Biaya Asuransi US$ 1,000 x Rp 10.000
= Rp   10.000.000
Bea Masuk                                           
= Rp   34.200.000
Pungutan Pabean dan lain-lain             
= Rp   16.000.000 +
Nilai Import                                         
= Rp 910.200.000

Pajak Penghasilan Pasal 22 Bea Cukai bila importir memiliki API/APIS/APIT :
      2.5 % x 910.200.000 = Rp 22.755.000
Pajak Penghasilan Pasal 22 Bea Cukai bila importir tidak memiliki API/APIS/APIT :
      7.5 % x 910.200.000 = Rp 68.265.000


B.   PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Bendaharawan Contoh Kasus 1 :
Sebuah perusahaan melakukan penyerahan barang kena pajak kepada suatu instasi pemerintah seharga Rp 990.000.000 yang pembayarannya melalui Kantor pembendaharaan negara. Berapakah Pajak Penghasilan Pasal 22 Bendaharawan yang harus dipotong bila :
1.  Harga barang tidak termasuk PPN dan PPnBM.
2.  Harga barang termasuk PPN (10%) tapi bukan Barang Mewah.
3.  Harga barang termasuk PPN (10%) dan PPnBM (20%).

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 22 Bendaharawan
1.  Harga barang tidak termasuk PPN dan PPnBM
Harga barang yang diserahkan                                                Rp 990.000.000
Pajak Penghasilan pasal 22
1.5 % x Rp 990.000.000                                                         Rp   14.850.000 -
Jumlah uang yang diterima                                                     Rp 975.150.000

2.  Harga barang termasuk PPN (10%) tapi bukan Barang Mewah
Harga barang termasuk PPN (10%)                            Rp 990.000.000
PPN (10%)=Rp 990.000.000 x 10/110                                   Rp   90.000.000 - Harga barang tidak termasuk PPN                                                 Rp 900.000.000
Pajak Penghasilan pasal 22
1.5 % x Rp 900.000.000                                                         Rp   13.500.000 -
Jumlah uang yang diterima                                                     Rp 886.500.000
3.  Harga barang termasuk PPN (10%) dan PPnBM (20%)
Harga barang termasuk PPN (10%) dan PPnBM(20%)         Rp 990.000.000
PPN (10%)=Rp 990.000.000 x 10/130                                   Rp   76.153.000 
PPnBM (20%) = Rp 990.000.000 x 20/130                Rp 152.307.000 - Harga barang tidak termasuk PPN dan PPnBM                Rp 761.540.000
Pajak Penghasilan pasal 22
1.5 % x Rp 761.540.000                                                         Rp   11.423.100 -
Jumlah uang yang diterima                                                     Rp 750.116.900

Contoh Kasus 2 :
Bapak Agung menerima pembayaran atas penjualan meja tulis seharga Rp 750.000 ke Pemda DKI. Berapakah PPh Pasal 22 yang dipotong atas penjualan tersebut ?
Jawab :

Atas transaksi penerimaan pembayaran penjualan  penjualan meja tulis sebesar Rp 750.000 ke pemda DKI tidak terutang PPh Pasal 22, disebabkan berdasarkan KMK Nomor 254/KMK.03/2001 atas pembayaran dari penyerahan barang (bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah) meliputi jumlah kurang dari Rp 1.000.000 dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22. 


Bagikan :




0 komentar:

Posting Komentar

Berita Tekno Terbaru

Berita Tekno Terbaru
it-jurnal.com

review Film Terbaik

Cloud Service Provider

About Us -|- Contact Us- | -Disclaimer-| -Daftar ISI