Menurut Mulyadi (2001:470) Unsur
pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah sebagai berikut :
A. Struktur
Organisasi
Struktur organisasi yang tepat bagi suatu perusahaan belum tentu baik
bagi perusahaan yang lain. Perbedaan struktur organisasi di antaranya dapat
dilihat dari berbagai hal seperti jenis, luas perusahaan, banyaknya cabang-cabang
dan lain-lain. Struktur organisasi yang disusun oleh sebuah perusahaan harus
dapat menunjukkan garis-garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas, dalam
arti jangan sampai terjadi adanya overlap fungsi masingmasing bagian.
Untuk
dapat memenuhi syarat bagi adanya suatu pengawasan yang baik, hendaknya
struktur organisasi dapat memisahkan fungsi-fungsi operasional, penyimpanan dan
pencatatan. Pemisahan fungsi-fungsi ini diharapkan dapat mencegah timbulnya
kecurangankecurangan dalam perusahaan. Pemisahan fungsi dalam perusahaan dan adanya
penetapan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas.
B.
Sistem Otorisasi dan Prosedur
Pencatatan
Untuk dapat mengatasi transaksi-transaksi di
dalam perusahaan yang berkenaan dengan data-data finansial yang menyangkut
perusahaan, harta, utang, modal dan hasil usaha dlaam suatu periode akuntansi
perlu dibuatkan suatu pedoman sistem dan prosedur akuntansi yang didalamnya
tercakup klasifikasi rekening. Agar tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh
manajer dapat dilaksanakan dengan tepat, maka perlu penyusunan
formulir-formulir dan pencatatan-pencatatan yang baik dan tepat.
C.
Praktik Yang Sehat
Yang
dimaksud praktek-praktek yang sehat adalah setiap pegawai dalam perusahaan
melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Praktek yang
sehat ini harus berlaku untuk ke seluruh prosedur yang ada, sehingga pekejaan
suatu bagian akan langsung dicek oleh bagian lainnya. Pekerjaan pengecekkan
seperti ini dapat terjadi bila struktur organisasi dan prosedur yang disusun
itu sudah memisahkan tugas-tugas dan wewenangwewenang sehingga tidak ada satu
bagian pun dalam perusahaan yang mengerjakan suatu transaksi dari awal sampai
akhir.
D. Karyawan
yang Mutunya Sesuai Dengan Tanggung Jawab.
Tingkat kecakapan pegawai dari suatu perusahaan akan sangat
mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem pengendalian intern. Apabila sudah
disusun struktur organisasi yang tepat, prosedur yang baik, tetapi tingkat
kecakapan tidak memenuhi syarat yang diminta, bisa diharapkan bahwa sistem
pengawasan intern juga tidak akan berhasil dengan baik.
Untuk
mendapatkan pegawai yang cukup cakap harus dimulai sejak penerimaan pegawai
baru yaitu melalui tes-tes dan seleksi agar dapat ditentukan apakah yang
bersangkutan memenuhi kriteria yang diinginkan.
Dalam
proses penilaian pengendalian intern yang berhubungan dengan karyawan, beberapa
hal yang diperlukan antara lain :
Ø
Apakah karyawan tersebut mempunyai
pengalaman dan latar belakang pendidikan yang cukup dalam menangani tugasnya.
Ø
Apakah mereka diawasi secara cukup
untuk menjamin pekerjaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
Ø
Apakah karyawan yang menangani /
menyimpan dana atau surat berharga cukup terjaminkan.
Pegawai
yang cukup cakap untuk suatu pekerjaan bukan berarti pegawai yang tingkat
pendidikannya paling tinggi, sehingga gajinya juga besar, tetapi mungkin dengan
pendidikan menengah sudah cukup. Hal-hal ini seperti perlu dipertimbangkan agar
dapat diperoleh pegawai yang cukup cakap tetapi juga ekonomis.
Bagikan :
0 komentar:
Posting Komentar