Menurut Philip
Kotler (2000), jasa dapat didefinisikan sebagai setiap tindakan atau kegiatan
yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat
dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.
Menurut Christopher
Lovelock & Lauren K. Wright (1999), jasa adalah tindakan atau kinerja yang
ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait
dengan produk fisik, kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan biasanya, tidak
menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi.
Jasa adalah
kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada
waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan mewujudkan perubahan
yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima jasa tersebut.
Mengelompokkan Proses Jasa
Suatu proses meliputi pengubahan input menjadi
output. Terdapat dua kategori besar dalam proses jasa, yaitu: orang dan objek.
Dengan melihat jasa dari perspektif operasional semata, pemrosesan jasa dapat
dikategorikan menjadi empat kelompok besar, yaitu:
1.
Pemrosesan orang, meliputi tindakan yang berwujud
terhadap tubuh manusia. Contoh jasa pemrosesan orang mencakup transportasi
penumpang, pemeliharaan kesehatan, penginapan, dll.
2.
Pemrosesan barang milik, meliputi tindakan yang
berwujud pada barang dan benda fisik lain yang menjadi milik pelanggan. Contoh
pemrosesan barang milik adalah pengiriman barang, pengisian bahan bakar,
reparasi dan pemeliharaan, dll.
3.
Pemrosesan perangsangan pikiran, merujuk ke tindakan
tidak berwujud yang ditujukan pada pikiran manusia. Jasa dalam kategori ini
mencakup hiburan, olahraga tontonan, pertunjukkan teater, dll.
4.
Pemrosesan informasi, menggambarkan tindakan tidak berwujud
yang ditujukan pada aset pelanggan. Contoh jasa dalam kategori ini: asuransi,
perbankan, konsultasi, dll.
Perbedaan Dasar antara Barang dan Jasa
Barang dapat dijelaskan
sebagai objek fisik atau peralatan, sedangkan jasa adalah tindakan atau
kinerja. Riset-riset terdahulu terhadap jasa membedakannya dari barang,
khususnya dalam empat perbedaan umum, yaitu: ketidakberwujudan (intangibility), heterogenitas (atau
variabilitas), output yang tidak tahan lama (perishability of output) dan kesinambungan produksi dan konsumsi.
Pandangan yang lebih mendalam mengenai perbedaan dasar barang dan jasa adalah
sbb:
-
Pelanggan tidak memperoleh kepemilikan atas jasa
-
Produk jasa bersifat tidak berwujud
-
Pelanggan lebih terlibat dalam proses produksi
-
Orang lain dapat menjadi bagian dari produk
-
Adanya keragaman yang lebih besar dalam input dan
output operasional
-
Banyak jasa sulit dievaluasi pelanggan
-
Umumnya tidak mempunyai persediaan
-
Faktor waktu relatif lebih penting
-
Sistem pemberian dapat menggunakan saluran fisik maupun
elektronik.
Bagikan :
0 komentar:
Posting Komentar