Harga pokok produksi adalah biaya – biaya produksi yang dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang dihasilkan dalam periode bersangkutan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXYrAdFaGPaISG5O4OCobFYPtOx6h6fWpvIID-1WXrTaNKNakyTt0kxGJZM-KovV57uGn-0Y2c2ROK1z76lr2_4pp3XkNoi2JgVQFhVxZLRaCSgqiehgZAzL1MTsKuWs1xg5p1nNbDOmLN/s1600/hpp.png)
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
3. Biaya Overhead Pabrik
Terdapat dua pendekatan dalam metode penentuan Harga Pokok Produksi yaitu :
1. FULL COSTING
Dapat diartikan sebagai pembiayaan menyeluruh atau sepenuhnya dalam penetapan biaya produksi, yang berperilaku variabel maupun tetap. Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (BBB, BTKL, BOP) ditambah dengan biaya non produksi (Biaya pemasaran dan Biaya administrasi dan umum).
2. VARIABEL COSTING
Merupakan penetapan biaya yang diutamakan pada beban – beban biaya langsung dan biaya – biaya tidak langsung dan biaya variabel. Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan variabel costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (BBB, BTKL, BOP) ditambah dengan biaya non produksi (Biaya pemasaran dan Biaya administrasi dan umum) dan biaya tetap (BOP tetap, Biaya pemasaran tetap, Biaya administrasi dan umum tetap).
Bagikan :
0 komentar:
Posting Komentar