PT. ADIPURA SETIA ABADI adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang pengolahan bahan baku menjadi produk siap dijual. Berikut adalah data –
data biaya produksi perusahaan yang dikumpulkan pada akhir periode 2005:
1.
Biaya produksi.
Biaya bahan baku (raw material ) Rp.
8.000 / unit
Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost
) Rp.
5.500 / unit
Total biaya overhead pabrik (BOP) Rp. 800.000.000 / th
(Variabel 70%, Tetap 30%)
Total biaya administrasi dan umum Rp.
72.000.000 / th
(Variabel 40%, Tetap 60%)
Total biaya pemasaran Rp.
55.000.000 / th
(Variabel 60%, Tetap 40%)
2.
Harga jual produk jadi sebesar Rp 52.000/unit
3.
Data penjulan dan produksi
Persediaan awal 6.500 unit
Produksi 95.000
unit
Penjualan 60.000
unit
Persediaan akhir 12.500
unit
Diminta:
1.
Tentukan biaya produksi per unit dengan metode full
costing dan variabel costing !
2.
Susunlah laporan laba rugi dengan metode full costing
dan variabel costing !
3.
Buat analisis perbedaan laba antara kedua metode
tersebut dan cari penyebabnya!
JAWABAN CONTOH KASUS
1. Biaya Produksi per Unit
v
BOP Tetap/unit
= 30% x Rp. 800.000.000 =
2.526,3 ,-/unit
95.000
v
BOP Variabel/unit =
70% x 800.000.000
= 5.894,7 ,-/unit
95.000
Biaya Produksi /
|
||
Unit
|
Metode
Full Costing
|
Metode
Variabel Costing
|
BBB
|
8.000
|
8.000
|
BTKL
|
5.500
|
5.500
|
BOP Variabel
|
5.894,7
|
5.894,7
|
BOP Tetap
|
2.526,3
|
-
|
Total Biaya Produksi
|
21.921
|
19.394,7
|
2. Laporan Rugi Laba
a. Full Costing
INCOME STATEMENT
Penjualan (
60.000 x Rp. 52.000)
Rp. 3.120.000.000
HPP
Persediaan Awal ( 6.500 x Rp. 21.921
) Rp.
142.486.500
BBB ( 95.000 x Rp. 8.000 ) Rp. 760.000.000
BTKL (95.000 x Rp. 5.500) Rp. 522.500.000
BOP Variabel (95.000 x Rp
5.894,7) Rp. 559.996.500
BOP Tetap (95.000 x Rp 2.526,3) Rp. 239.998.500 +
. Biaya produksi Rp. 2.082.495.000 +
BTUD
|
|
Persediaan
akhir (12.500 x 21.921)
|
( Rp.
274.012.500) +
|
HPP
|
(Rp1.950.969.000) -
|
Laba kotor
|
Rp. 1.169.031.000
|
Biaya operasi :
Biaya administrasi dan umum |
* Variabel
(40% x 72.000.000) = Rp. 28.800.000
* Tetap (60% x 72.000.000) = Rp.43.200.000 +
Rp.
72.000.000
Biaya Pemasaran
* Variabel (60% x 55.000.000) =
Rp. 33.000.000
* Tetap (40% x 55.000.000) = Rp. 22.000.000 +
Rp.
55.000.000 +
|
||
Total biaya operasi
|
(Rp. 127.000.000) -
|
Laba Bersih Rp. 1.042.031.000
b. Variabel Costing
INCOME STATEMENT
Penjualan ( 60.000 x
Rp. 52.000)
Rp.3.120.000.000
HPP
Persediaan Awal ( 6.500 x Rp.
19.394,7 ) Rp.
126.065.550
BBB ( 95.000 x Rp. 8.000 ) Rp. 760.000.000
BTKL (95.000 x Rp. 5.500) Rp. 522.500.000
BOP Variabel (95.000 x Rp
5.894,7) Rp. 559.996.500
Biaya Produksi Rp. 1.842.496.500 +
BTUD Rp. 1.968.562.050
Persediaan Akhir ( 12.500 x
19.394,7) (Rp.
242.433.750) -
HPP Rp. 1.726.128.300
*By Adm & Um Var (40% x
72.000.000) Rp. 28.800.000
*By Pemasaran Var(60% x
55.000.000) Rp.
33.000.000 +
Total Biaya Variabel Rp
1.787.928.300 -
Laba
Kontribusi Rp. 1.332.071.700 Biaya Tetap
*BOP
Tetap (95.000 x 2.526,3) Rp.
239.998.500
*Biaya Adm & Umum Tetap (60% x 72.000.000) Rp.
43.200.000
*Biaya Pemasaran Tetap (40% x
55.000.000) Rp. 22.000.000 +
Total
Biaya Tetap Rp. (305.198.500)
- Laba
Bersih
Rp. 1.026.873.200
4. Setelah
dilakukan perhitungan diketahui bahwa laba usaha dengan metode full costing
sebesar Rp. 1.042.031.000,- lebih besar dari pada menggunakan metode variabel
costing sebesar Rp. 1.026.874.200,- Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya
perbedaan dalam penentuan biaya produksi per unit dimana dalam metode full
costing biaya produksi/unit sebesar Rp 21.921 dan pada metode variabel costing
sebesar Rp. 19.394,7, sehingga berpengaruh pada nilai persediaan awal dan
persediaan akhir pada kedua mertode tersebut, yang pada akhirnya menyebabkan
perbedaan pada besarnya laba usaha.
Bagikan :
1 komentar:
Bct
Posting Komentar